Tuesday, November 20, 2018

Panjang Jimat Kasepuhan, Saat Dipamerkannya Tujuh Piring Walisanga

Prosesi Panjang Jimat adalah ritual yang menandai rangkaian puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Cirebon.

Biasanya, setiap tahun prosesi puncak tersebut digelar di Keraton Kasepuhan, dihadiri ribuan, bahkan puluhan ribu warga. Mereka tak hanya merupakan warga Cirebon, melainkan banyak pula yang datang dari berbagai kota di Jawa Barat, bahkan seluruh Pulau Jawa.

Prosesi biasanya ditandai dengan dikeluarkannya lilin dan barang-barang pusaka keraton peninggalan zaman Sunan Gunung Jati, seperti tombak dan tujuh piring panjang (lodor) peninggalan Walisanga, untuk dipergunakan dalam upacara Panjang Jimat, oleh para abdi dalem keraton.

Selain tujuh piring panjang tersebut, turut dikeluarkan makanan yang nantinya ditaruh di atas tapsi (piring panjang). Benda-benda pusaka berikut tujuh tapsi dan makanannya kemudian dibawa para abdi dalem ke Langgar Agung di Kompleks Keraton Kasepuhan. Di Langgar Agung tersebut, dibacakan Kitab Barzanzi. Kitab Barzanzi sendiri adalah kitab kuno tulisan Syeikh Al Barzanzi, berisikan syair kisah hidup dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. 

Usai pembacaan Barzanzi, makanan dibagikan kepada masyarakat yang ikut dalam prosesi panjang jimat tersebut.

Laiknya upacara kebesaran keraton, sebelum upacara dimulai, seorang abdi dalem melaporkan kesiapan upacara panjang jimat kepada Sultan Kasepuhan XIV, PRA Arief Natadiningrat.

Biasanya dalam prosesi itu hadir pejabat daerah dan provinsi. Tahun lalu bahkan hadir puluhan ulama dari Afrika Selatan, selain Kapolda Jabar, Danrem 063/SGJ, Wali Kota Cirebon dan masyarakat berbagai daerah.

Sebenarnya, rangkaian peringatan Muludan (Maulid) kelahiran Nabi SAW  yang diperingati Keraton Kasepuhan tersebut cukup panjang, terhitung sejak 15 Safar. Dimulai dengan pembuatan bekasem ikan yang dimasukan ke dalam guci dan dimasak di dapur untuk membuat nasi rasul.

Setelah itu baru prosesi yang melibatkan piring-piring besar. Ada tujuh piring besar, piring tersebut berusia sekitar 700 tahun, dulu digunakan para Walisanga di Cirebon. “Totalnya ada sembilan piring, tetapi yang dikeluarkan panjang jimat ini hanya tujuh tapsi. Piring tersebut dibawa ke Langgar Agung depan Keraton Kasepuhan, dan di sana akan dibacakan Kitab Barzanzi, sebuah kitab berisi sejarah Nabi Muhammad dan dibacakan selawat dan doa,” kata Sulaiman, warga yang menemani saya selama di Cirebon.

Setelah dibacakan Kitab Barzanzi, sekitar pukul 24.00 WIB, makanan tersebut dibagikan kepada masyarakat dan juga abdi dalem.

Menurut Sulaiman, syiar Islam yang dilakukan Sunan Gunungjati dalam penyebaran Islam, memang salah satunya dengan mengajak masyarakat berkumpul untuk mendengarkan Kitab Barzanzi.

Pada Panjang Jimat tahu lalu, Sultan Kasepuhan XIV, PRA Arief Natadiningrat mengatakan, esensi upacara panjang jimat bukanlah benda pusaka, tetapi sebuah pusaka yang dipelihara secara terus-menerus oleh masyarakat, yaitu syahadat. Masyarakat tak boleh lepas dari dua kalimat syahadat, dari lahir sampai ajal menjemput.

“Kita harapkan panjang jimat ini bisa mengenang sosok Rosulullah, terutama suri teladan Nabi Muhammad. Salah satu suri teladan Nabi SAW adalah toleransi yang tinggi terhadap agama lain, ini bisa kita contoh oleh semua lapisan masyarakat. Mudah-mudahan upacara ini juga sebagai silaturahmi yang bisa memberikan keberkahan, membuka pintu rizki, panjang umur dan selamat dunia akhirat,” kata Sultan saat itu.

Monday, October 15, 2018

Kata kata bijak umur 50 tahun ke atas

السلام عليكم ورحمتة الله وبركاته

BERAPA UMURMU? SUDAH 50 TAHUN?

"Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun."
(Hadits Riwayat Bukhari)

Al-Khattabi berkata:
"Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian.
Maka inilah kesempatan untuk memperbanyak taubat, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap-siap bertemu Allah."
(Tafsir al-Qurthubi)

Fudhail bin Iyadh berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 50 tahun,

Nasihat Fudhail kepadanya:

"Berarti sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus..!"

Maka para alim ulama memberi nasehat cara menjalani umur yang sudah mencapai 50 tahun:

1. Jangan berlebihan berhias, bersolek, dan berpakaian.

2. Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shalih.

3. Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.

4. Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.

5. Perbanyak do'a mengharap keridha-an Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.

6. Tambahkan ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.

7. Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta.

8. Kerapkan menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang renggang sebelumnya.

9. Minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah didzalimi.

10. Tingkatkan amal shalih terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.

11. Maafkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.

12. Bereskan segala hutang yang ada dan jangan buat hutang baru walaupun untuk menolong orang lain.

13. Berhentilah dari semua maksiat !!!

mata, berhentilah memandang yang tidak halal bagimu.

tangan, berhentilah dari meraih yang bukan hak mu.

mulut, berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah, fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.

telinga, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.

14. Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa.

15. Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum 50 tahun, karena...

KEMATIAN TIDAK MENGENAL UMUR.
DAN TIDAK BISA DIMUNDURKAN ATAU DIMAJUKAN WALAU SEDETIKPUN JUGA......

والسلام عليكم ورمتة الله وبركاته

Jeritan Guru Honorer

*_Jeritan Hati Guru_*

Perhelatan Asian Games sudah berlalu.
Cermin Indonesia bersatu.
Seluruh dunia pun mengaku.
Para atlet kini terharu,
Bukan karena tak akan bertemu.
Tapi, karena uang miliaran sudah ada di saku.
Juga dapat rumah baru,
Dan menjadi PNS tanpa tes dulu.

Kami, semua para guru
Hanya bisa menangis pilu.
Lidah pun terasa kelu.
Melihat semua itu.
Betapa tidak? Mereka diserbu bonus berlimpah susu dan madu.
Juga disebut pahlawan pemersatu.
Padahal kami para guru.
Lebih layak mendapatkan semua itu.
Bukankah kami juga pahlawan tanpa ragu?
Mendidik anak bangsa tiap waktu.

Namun, mengapa pencairan Sertifikasi dan TPP selalu tidak tepat waktu ?...
Ya, kami harus menunggu berbulan-bulan dahulu.

Belum dipotong pajak selalu.
Padahal, para atlet tidak dipotong pajak, walau hanya seribu.

Kami, para guru hanya ingin berseru.
Mengapa perlakuan kepada kami selalu begitu?
Itu kami terima sejak dahulu.

Kami, para guru.
Hanya ingin Pemerintah mensejahterakan para guru, PNS s.d Honorer yg Lama & Baru.

Bukankah para guru itu bekerja utk bangsa dari sejak dulu !
Ini harapan dan keluhan para guru.
                    ( karya Guru )

Friday, October 12, 2018

Arti Saudara Kandung

Hubungan persaudaraan yang sebenarnya adalah ketika saudaramu sudah sama2 berumah tangga.....

Akankah hubungan itu masih sama ketika masa kecil dahulu...ketika bertengkar kemudian bermain bersama lagi.....

Ketika ada yang mengganggumu...kemudian kau panggil kakakmu....lalu dengan badannya yang lebih besar dia membelamu Karna kau adalah adiknya....

Atau ketika kau membela adikmu yang memang bersalah.....demi sebuah kata Karena dia adikku.

Ketika makanan yang dihidangkan ibumu....dibagi bersama saudaramu.Satu makan tempe maka semua tempe....tak ada yang dipilih kasih...satu makan telor maka dibagilah telornya jika hanya satu butir.

Atau ketika Bapakmu pergi kondangan dan membawa....satu besek tempat makanan....pasti berebut makanan kesukaan....tapi ujung2x....makan bersama dalam satu wadah.

Ahh.....betapa akan sangat dirindukan hal2 seperti itu.

Akankah moment kebersamaan itu masih ada ketika kalian sudah berumah tangga???.

Ketika satu menjadi kaya yang lain hanya biasa saja.....
ketika satu menjadi orang terhormat sementara yang lain hanya jd rakyat biasa....atau ketika yang satu telah menjadi sangatlah alim....tapi yg lain masih mencari jati diri....belum dibukakan hidayah....

Maka selayaknya....saudara tetaplah saudara....dilahirkan Dari ibu dan bapak yg sama...maka darah saudaramu juga sama denganmu...sudah sepatutnya saling mengingatkan....saling membantu... saling bergandengan tangan......karena sesungguhnya saudaramu jauh di lubuk hatinya akan juga mendoakan mu.....

Ketika kau menjadi kaya...saudaramu tidak akan meminta hartamu tapi dengan bangga dia akan berkata..pada semua orang "lihatlah...saudaraku sudah jadi orang kaya"......

Yang jadi ujian adalah ketika saudaramu terpuruk....akankah kalian meninggalkan atau melambaikan tanganmu untuk merengkuhnya???

Coba tanya hatimu sendiri....Karena saudara bkn hanya perkara harta, bukan pula masalah yang bermartabat atau tidak

bukan pula masalah siapa yg dekat pada Sang Pencipta atau tidak..... tapi ini masalah hati.

Ingatlah....belum tentu saudaramu yg terpuruk akan selamanya terpuruk.....tak pasti juga dia yg sekarang jd orang brutal esok juga akan tetap sama....

Dan belum tentu yg skrg kaya akan selamanya kaya...yang skrg alim akan tetap alim..

Krn hanya Allah lah yg tahu.

Jagalah saudaramu selagi ada....dalam keadaan apapun...Karena kelak dia juga akan menjagamu....walau pun hanya lewat doa.


#Silihasahasihasuh
#Runtutrautsauyunan
#Singrukun

Monday, October 8, 2018

Pantun sunda

Sesekali bikin pantun sunda .
Blom ditranslate monggo translate sendiri

Alam dunya geus paciweuh,
Bencana datang ngeureuyeuh,
Nu ma'siat beuki maceuh,
Nu ibadah beuki euweuh.

Alam dunya beuki keu'eung,
Loba jalma nu malaweung,
Nu doraka beuki anteng,
Kana ibadah teu mayeng.

Alam dunya beuki ruksak,
Nu doraka pabalatak,
Politsi jiga budak
ngabohongan rakyat demi kauntungan kakuasaan sapihak

Alam dunya geus pakewuh,
Ku bencana angin puyuh,
Loba tangkal anu rubuh,
Katut imah ge raruntuh.

Alam dunya beuki ancur,
Jalma jalma geus lalacur,
Silih hewa'an jeung dulur,
Poho kana alam kubur.

Alam dunya beuki poek,
Geus loba jalma nu fasek,
Umat islam silih ledek,
Ka ulama wani ngadek.

Alam dunya beuki angar,
Loba jalma anu sasar,
Kana takdir geus teu sadar,
Ma'siat di anggap wajar.

Alam dunya geus teu ca'ang,
Loba beja anu mang mang,
Ngabohong geus teu kapalang,
Berita geus nyararimpang.

Alam dunya geus teu angger,
Loba jalma anu lieur,
Ka pasantren beuki, mindeur
Kana solat ngabalieur.

Dunya geus tereh qiamat,
Hayu gancang geura tobat,
Geura jauhan ma'siat,
Meh bagja dunya aherat..

Wednesday, October 3, 2018

Air mata

Aku memang berhati lapang, apapun aku terima. Sampai sampai sekarang ini, aku hanya bisa diam, karena aku tidak bisa menangis. Banyak teman yang bilang, supaya lega aku harus menangis, tapi apa? sampai sekarang aku tidak bisa mengeluarkan air mata. Entah sudah kering atau bagaimana, padahal biasanya kalau terluka aku selalu menangis, karena aku sangat cengeng. Tapi untuk masalah ini, air mataku tidak mau keluar.
Seorang temanku bilang, terkadang aku terlalu nerima, aku harus berontak dan membela diri. Tapi aku bisa apa??? Tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang. Aku pikir, memberontak, membela diri ataupun protes pada dirinya hanya akan menimbulkan kelegaan saja, tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat semuanya lebih baik Itulah kenapa aku selalu menjadi orang yang pasrah dan selalu terlihat ’nrimo’.

Lelah hati

Malam ini aku sedang berfikir panjang. Ada beberapa hal yang seutuhnya hilang, atau mungkin beberapa. Semakin hari, kita akan terus mendewasa hingga akan tiba waktunya kita benar-benar berpisah. Mendewasa adalah hal yang banyak orang takutkan, karena mereka akan lebih merasa waktu hilang dengan cepatnya. Memang benar, waktu akan terus menggulungmu seraya tapak jalan yang kau pijak. Kisah akan melayang di kepala saat kau dilanda cemas dengan hari ini. Banyak diantara kita bergumam “aku lelah menjadi dewasa, aku ingin kembali pada masa kanak.” Menjadi bukti bahwa kita tidak siap menghadapi hari.

Tidak memungkiri, aku pun pernah. Percaya tidak percaya, beban hidup akan lebih banyak ketika menua. Membantah keadaan sering kulakukan demi memenangkan diri. Aku pikir aku berhasil, namun tidak. Lelah lebih mendominasi daripada puas akan kemenangan. Ego merayap luas ketika batin berkata mampu berjalan sendiri. Bisa bertahan di kaki sendiri memang menajubkan, namun mustahil. Isi dunia bukan hanya kamu atau kita, melainkan bermilyar makhluk tercipta. Lantas, apa kita masih mau bilang “aku bisa berdiri sendiri?”